Orang selalu diajarkan untuk menggunakan tangan kanan saat bersalaman, makan, menulis, olahraga, atau pekerjaan lainnya. Tapi banyak seniman, olahragawan bahkan pemimpin dunia yang punya kebiasaan kidal alias terbiasa menggunakan tangan kiri. Benarkah orang kidal lebih cepat dan kreatif?
Tangan kiri memang lekat dengan anggapan 'tangan setan' atau 'tangan terkutuk'. Dan sejak kecil orangtua sudah mengajarkan anaknya untuk selalu menggunakan tangan kanan untuk melakukan hal-hal baik.
Banyak orangtua di tahun 70-an dan 80-an yang memaksa anaknya yang kidal untuk dapat menggunakan tangan kanan. Tetapi sekarang diketahui bahwa orang kidal lebih unggul, seperti menjadi pilot pesawat tempur atau kemampuan berbicara dan mengemudi pada saat yang sama.
Menurut Scientific American, ada sekitar 15 persen orang yang aktif menggunakan tangan kiri atau kidal. Alasan sebagian orang kidal tidak sepenuhnya jelas, tergantung pada campuran faktor genetik dan lingkungan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuropsychology menunjukkan bahwa orang kidal lebih cepat memproses beberapa rangsangan ketimbang orang yang menggunakan tangan kanan. Hal ini juga membuat orang kidal lebih kreatif.
Penelitian yang dilakukan di Australian National University (ANU) tampaknya mendukung studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan tangan kanan atau kiri ditentukan sejak dalam rahim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang kidal lebih cepat dan kreatif karena menggunakan kedua belahan otaknya, berbeda dengan orang yang terbiasa menggunakan tangan kanan yang hanya menggunakan otak kiri.
Kedua belahan otak sebenarnya hampir sama, dan sebagian besar untuk memproses informasi yang sama, dengan data lewat bolak-balik di antara keduanya terutama melalui jalur saraf utama.
Namun, tugas-tugas tertentu, seperti pengolahan bahasa, cenderung terjadi pada satu belahan saja. Bagi kebanyakan orang, pengolahan bahasa terjadi di bagian kiri.
Untuk orang kidal, tugas-tugas tersebut mungkin terjadi di kedua belahan otak.
Bidang keahlian lain adalah pengolahan data indra, biasanya data yang dikumpulkan di sisi kanan tubuh, seperti mata kanan, telinga kanan, dan lainnya, akan menuju ke belahan kiri untuk pemrosesan. Dan sebaliknya, data yang dikumpulkan di belahan kiri akan menuju belahan otak kanan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang kidal yang terbiasa menulis dengan tangan kiri mungkin memiliki otak yang lebih kondusif untuk simultan atau rangsangan dan pengolahan di kedua bagian otak. Orang kidal lebih mudah menggunakan kedua belahan otak untuk mengelola rangsangan, sehingga keseluruhan proses dan waktu respon lebih cepat.
Ini juga bisa berarti bahwa ketika salah satu belahan otak mendapat kelebihan beban dan mulai melambat, belahan otak lain bisa lebih mudah memilih mengisi kekosongan itu.
Para pakar juga berteori bahwa orang kidal memiliki mental lebih baik saat di usia tua dan saat proses otak secara keseluruhan mulai melambat.
Dan seperti yang dikutip dari Ehow, Senin (24/5/2010), orang kidal cenderung lebih atletis, memiliki kesadaran yang lebih spasial dan berpikir lebih cepat.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Dr Alan Searleman dari St Lawrence University di New York, menunjukkan bahwa orang kidal mampu mendukung sisi kiri tubuhnya untuk semua kegiatan fisik.
Orang kidal juga dua kali lebih terampil dalam pemecahan masalah dan memiliki IQ lebih tinggi dari orang yang aktif dengan tangan kanan.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar